
Malam ini sangat
melelahkan, sehingga hasrat tak nampak di pertigaan malam, kontrol kata akan
nada lagu ini semakin melemah, meskipun berusaha bangkit sedikit demi sedikit,
putaranya semakin membuat pikiran tak menentu, susana sekarang mengajak kita
untuk tetap bertahan, tetapi disatu sisi kita memang sangat lelah.
Mereka mengatakan
waktu akan selalu berperang melawan kita, meskipun tenaga sudah terkuras
sepenuhnya waktu tetap akan menang dari kita. Lebih baik kita menunggu waktu
itu yang melemah, karena waktu tidak akan pernah menang melawan
kesempatan.
Mereka banyak
menceritakan sesuatu yang tidak ingin kita ketahui, mereka terlalu menggurui
sehingga memaksakan pikiran sempit kedalam pikiran luas kita. Kita tidak akan
menerima penerimaan bodoh ini. Pikiran bila terlalu terkekang akan menimbulkan
pememberontakan jiwa dan berlari meninggalkan semua cerita. Masih banyak
persoalan lain yang harus kita hadapi, lebih baik kita mengganti sesuatu topik
dengan sesuatu topik yang baru.
kita adalah orang
terpilih yang akan memutar dunia mengunakan beberapa jari saja. Memang pikiran
keras itu kerap kali dianggap salah, tetapi penilaian tajam sangat dibutuhkan
untuk menciptakan trobosan terbaru. Mereka sangat bisa diandalkan untuk
mendobrak pemikiran lama, sehingga membuang sesuatu pemikiran yang telah usang.
Tenaga yang kita keluarkan mungkin tidak sebanding dengan pemikiran yang
terkuras, tetapi mereka sama-sama membutuhkan energi. Kita membutuhkan sesuatu
untuk membuat energi, seperti hukum alam energi yang dikeluarkan berbading
lurus dengan masa yang dilepas.
Pernah keluh
kesah kita seakan ingin membuat waktu tersendiri, tetapi sayang diatara kita
belum ada yang sanggup mengukur waktu. Banyak waktu yang terbuang tetapi sangat
sedikit manfaat yang bisa kita peroleh.
Kita memerlukan
oase didalam kehidupan, disaat rasa kehasuan, kepanasan dan kekeringan menjalar
didalam jiwa, oase itu dapat kita gunakan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan. Bila kita membutuhkanya sudah tentu kita akan berusaha mati-matian
untuk mempertahankanya. Tetapi terlalu singkat pemaham seperti ini, sehingga
mengungkap tanya, kenapa kita tidak berusaha menciptakan oase yang berjalan di
tubuh kita, jadi tidak ada lagi kebutuhan yang harus kita penuhi.
Tentu bila hati
terus dipaksakan pasti tidak akan pernah baik, pantasnya kita mencintai juga mencintai
diri sendiri sehingga menjadi oase didalam diri.
Arus lembut itu
sangat kita perlukan untuk menyelimuti hati, agar selalu menerima kenyataan
dengan pantulan cahaya, selimut tipis bisa menjadi penyaring cahaya tajam
kedalam jiwa, mereka mengiyakan keindahan yang terlupa. Untuk kedepanya lagi
kita harus mempunyai harapan diri yang bersanding dengan kenyataan, bumbu-bumbu
racikan impian bercampur dengan kebeningg hati, sehingga mereka menjadi
kesetian yang terikat.
Kita sangat
memahami akan perbedaan yang terjadi diantara kita, tetapi kebanyakan pemikiran
kita seakan ingin kembali menyatukan perbedaan tersebut. Jelas kita tidak bisa
menerima pemikiran indah ini dengan pemahaman, karena persamaan tersebut hanya
bisa diterima dengan hati. Seperti mencontohkan persamaan bunyi burung pelatuk
dengan suara kuda.
Aku rasa
kepenatan ini sudah terlampau jauh menghantui, tidak ada lagi nampak roda-roda
jiwa yang berputar, selimut kusam itu sudah memenuhi rongga jiwa, mereka
mengajak bercerita tetapi hati ini semakin membatu, banyak pemahaman yang sudah
keluar dari jaluran roda kisah, sehingga kita terus berusaha untuk menciptakan
sesuatu yang indah.
Sebenarnya
didalam hati ini ingin berkata Biarkanlah mendung itu bergejolak supaya panas
terik mentari tak lagi menyengat bumi, kita sudah terjebak didalam derasnya
hujan, dan biarkanlah pikiran serta hati ini dibasahi lagi.
Lagunya
mengambang didalam lantunan gama
Seruling itu
mengajak kita kembali bermain
Tempo irama yang
berayun membuat suasana hati semakin riang
Seperti ayun
ambing didalam perumpaan kata
Hari ini tidak
mudah untuk kita lewati
Meskipun harus
mati hai ini, semangat serta keceriaan harus tetap nampak
Didalam lagu itu
ada dendang, dan dentuman gong
Dipercantik
dengan krecek dan gamelan
Indah suara dan
bunyian mengajak tubuh untuk tetap berlari
Nampak suasana
basah dan hijau rerumputan
Ayo kita kembali
bersemangat
Hari ini bukanlah
hari esok
Biarkanlah semua
berlalu
Karena waktu yang
akan menjadi titik penentu
Larilah engkau
secepat angin
Biar jangat ini
dibasahi oleh keringan biru yang menguap
Katakan kita
memang harus lepas dari pengekangan, kita ini orang bebas dan merdeka, tidak
ada peraturan ortodok dan kuno yang selalu menghalangi imajinasi yang tinggi,
meskipun itu peraturan hanyalah sebuah peraturan.
Peraturan itu
merupakan hasil konsfirasi kesepakatan orang-orang yang menganggap itu perlu
dihalangi, sebiknya kita tidak usah takut untuk mengeluarkan suara karena
mereka tidak pernah mendengarkan suara kita dalam menentukan hasil keputusan.
Lepaskan semua
beban jangan takut untuk berucap, tajamkanlah liasan mu, luapkanlah semua
emosimu, mereka telah benar membodohi kita. Kita harus bongkar kebiasaan
primitif, ciptakan penemuan terbaru, kita akan merancang sendiri bagai makan kaum
kita berbicara. Kita yang akan mengajari anak-anak kita untuk berjalan, ajari
mereka memanah, ajari mereka berkuda dan ajari mereka cara bertarung, kita
memang harus benar-benar menurunkan semua amarah kita terhadap semua bentuk
penindasan hak.
Tidak ada
pemimpin diantara kita, kini kita sudah melakukan sebuah revolusi besar dimana
kita yang menjadi pemimpin bagi diri kita sendiri. Teruslah memanadang langit
kawan, jangan pernah menginjak bumi ini kembali. Asumsi kita lebih kuat
berdasarkan bukti-bukti berkas perkara yang bisa diputar balikan begitu saja,
konsfirasi mereka sangat busuk, karena hanya satu orang bisa merubah segalanya.
Sekarang kita harus melawanya, lumpuhkan semua mekanisme kemampuan mereka, kita
harus merebut semua pos-pos mereka, jatuhkan mereka kebawah dan biarkan mereka
merayap memumuti bekas pemikiran mereka.
Jangan mau
ditekan, kita ini mempunyai hak untuk menjadi lebih dari yang lain, gunakan
segenab akal kemampuan, serta karya-karya yang melambung tinggi, jangan takut
untuk bermimpi, dihari depan semua akan hancur didalam lautan api.
Burung-burung
besi itu akan berputar membawa bencana, aku melihat sebuah pulau besar berubah
menjadi danau besar, kepulauan seribu itu akan dikepung dan diisi oleh air
biru. Awanya menghitam dan apinya bergelora, burung hitam itu berputara di
atasnya.
Disaaat itu tidak
ada orang yang pintar semua hanya berisi keputus asaan, tidak ada kecantikan,
tidak ada bangunan megah dan mewah yang bisa bertahan, orang terjelek dan orang
tercantik akan bersatu didalam satu ruangngan, mereka berkumpul sambil
berkata-kata inilah nasib kita dan kapan kita bisa keluar dari bencana.
Adapun orang yang
palig beruntung saat itu hanyalah orang yang tidak memiliki apapun, karena
setelah terjadinya bencana ini, mereka tidak pernah takut untuk kehilangan,
mereka hanya membawa segumpal cinta dari sang pencipata, tentu saja mereka saat
itu terlihat sangat bersemangat membantu semua orang yang sulit untuk
menghadapi kesusahan.
Mereka banyak
memberikan sumbangsi yang positif, tidak seperti orang yang memegang kendali
pemerintah, mereka sibuk mengumpulkan keluarga sanak dan famili mereka satu
persatu.
Penulis : Ini merupakan guratan-guratan kosong untuk
mendukung perubahan terhadap masa depan para pemuda dihari depan, mereka harus
berkarya sendiri dan berdiri di kaki sendiri, kemandirian sangat membuka
peluang untuk sebuah kesuksesan, tetapi sangat diperlukan keberanian untuk
menciptakan semua itu.
Peraturan yang mengacu kepada penyusahan batin, merupakan
sesuatu beban yang harus dibuang. Tidak akan ada pentingnya menyimpan duri
didalam hati, dan tidak ada gunanya mengunci pemikiran ini, biarkan mereka
lepas dan berkarya.
Untuk membangkitkan suatu kesuksessan, anda membutuhkan emosi
besar yang bisa mengarahkan smeua keinginan yang berada disekitar anda agar
mereka berkumpul dan menciptakan suatu terobosan terbaru. Generasi tua tidak
akan terpakai lagi, karena sudah saatnya masa depan milik para pemuda.
Jangan takut dicap sebagai pemberontak, karena revolusi milik
orang-orang merdeka seutuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar