Harum aroma dupa dan cendana
membawa aku tersadar dari balik tirai ketidak tahuan, kenapa orang-orang ini
duduk dan mengusapi tubuhku, mereka seolah tahu bagaimana aku berada ditempat
seperti ini. Ternyata benar aku hampir tidak mengenali mereka,mereka berserta
para gadis-gadis yang sempat memeluk dan menciumiku beberapa waktu lalu. Aku
sudah sangat lama menantikan jawaban ini, masih terlalu banyak pertanyaan yang
sudah aku siapkan untuk mereka. Tetapi saat ini posisiku sangat lemah, aku tak
sanggup bergerak dan sangat tak berdaya dihadapan mereka.
“Sudalah tuan
kami sangat faham apa yang hendak anda sampaikan, beristirahatlah dulu sejenak,
kami selalu disini dan khusus untuk menunggu anda,”
Terlalu dalam
beban yang dibawanya, ia tak mampu membendung palung kerinduan terdalam,
tangisan itu pecah tanpa kata, melihat ikatan batin terkuatnya sudah berada di
depan mata. Fatin hanya terus mengusap, seakan ia memang faham kerinduan si
kurus yang mesti ia tebus dengan berbagai rintangan. ”Sabarlah tuan, kerinduamu
adalah kerinduanku, kini semuanya sudah terobati, kami sudah menanti engkau
teramat lama dan sekarang kami disini bersama mu, jangan lah engkau bersedih,
kemarilah mendekatlah kepadaku” peluknya erat merapat disampingku.
Aku terlalu
lelah, teramat sangat lelah sekarang perjalananku sudah berakhir, semua sudah
aku temukan, Naimah yang aku cari kini sudah kau temukan kembali, kini aku
harus beristirahat, kepenatan ini masih sangat terasa, dan permaina-permaina
pertanyaan yang tergambar masih nampak jelas, tetapi apa peduliku semua sudah
usai, kini aku terbaring didalam pelukanya, pelukan tulus dari kekasih abadi.
aku sudah sangat nyaman, aku mulai terlelap, aku terbenam didalam pelukan
hangat kasih dengan sayangnya yang dalam.
aku sudah
membuktikan aku mencarimu kedalam diriku, semua kekosongan hati dan putaran
jiwa ini milikmu, rongga-rongga hitam mendalam kini sudah mulai terisi
senyuman, senyum itu sangat hangat indah dan membekas didalam kalbu, biarkan
saja senyum itu selalu berada di situ biar aku bisa memandangmu lebih dalam
dibalik asaku.
Jangan biarkan
aku mencarimu lagi, berikalah aku sebuah ikatan dan jaminan agar engkau selalu
tetap disini. Tidak tahukah kau kota kaca itu sudah pecah, mereka berebut
tempat dan mengatas namakan kesucian, sengit pertempuran batin diantara mereka
saling bunuh dan saling tikam.
PENULIS : Perjalanan simuda atau sikurus kini masih
terus berlanjut, setelah memasuki gerbang ia menemukan beberapa perbedaan,
kehidupan memang tak bisa dibayangkan karena kehidupan berisi masa lalu, masa
sekarang dan masa depan.
Semua orang akan mengalami beberapa kali perpindahan, setelah
hidup kematian pasti sudah menunggu. Kita tidak pernah tahu bagaimana alam
sesudah kematian, tetapi menurut pengabaranya kehidupan akan masih tetap
berjalan meskipun sudah mengalami kematian.
Keindahan dan keburukan alam kematian hanya dapat diukur dengan
amal perbutan, mungkin ada berbagai bidadari yang cantik jelita sudah menunggu,
mungkin juga ada berbagai halangan yang bisa membuat kita menjadi jiwa
tersesat.
Proses tersebut hanya bisa dijelasakan dengan keimanan serta
keyakinan, teori memang dapat berlaku tapi bagi mereka yang hidup, sebaliknya
teori tidak berlaku bagi orang yang sudah wafat.
Banyak atsar-atsar yang menjelaskan tentang kehidupan setelah
kematian, berbagai agama selalu menekankan kehidupan lain setelah kematian itu
pasti ada.
Break Sesion. 5
“Penulis”
Sebetulnya owe kagak bisa nulis, jadi jangan terlalu berharap dapat banyak
menyimak pesan pesan tersembunyi yang owe angkat dari pengalaman di berbagai
tempat ini. Penggalan-penggalan cerita ini hanya akan dimengerti bagi orang
yang suka baca aja dan orang yang memiliki intuisi.
“Pemirsa”
ah,,,emang sudah di duga dari awal,,,kagak ada bakat jadi seniman lo. Bro.
“Penulis”
Jangan kecewa jika anda tidak bisa memahami cerita demi cerita yang berada
didalam tulisan ini, dan sekali lagi saya sarankan agar para pembaca setelah
membaca mencobanya di rumah, silakan kasih sumbangan kepada anak yatim, soalnya
janda kaya sudah saya sumbang semua.
“Pemirsa”
dasar penulis cabul,,,kalo janda cepet dia sumbang kalo anak yatim orang laen
yang di suruh sumbang.
“Penulis”
owe apan Cuma menyampaikan satu ayat,,,,ayat lainya biar orang yang ngasih
taunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar